- UPS Offline
- UPS Line Interaktive
- UPS Online
Pertam kita lihat blok diagramnya terlebih dahulu :
UPS Offline merupakan UPS yang paling dasar sekali. UPS ini hanya berfungsi untuk memberikan supply listrik cadangan jikalau sumber listrik utama mati.
Jadi pada saat ada sumber listrik utama (dalam hal ini kalau di indonesia supply yang berasal dari PLN) output atau keluaran dari UPS berasal dari sumber listrik utama (PLN) atau istilahnya bypass. Jadi kalau tegangannya naik turun ya output dari ups juga ikut naik turun tetapi biasanya ups jenis ini ada batas tegangan bawahnya. Jadi kalau tegangan listrik dari PLN turun s/d 180 VAC output dari UPS akan di supply dari battere jadi dianggap mati listrik, hal ini untuk memenuhi tegangan yang stabil yang diperlukan untuk Komputer yang terhubung oleh ups tersebut. (umumnya tegangan range untuk komputer 180 Vac - 240 Vac).
Jika sumber listrik utama dalam hal ini listrik dari PLN mati UPS akan bekerja dari inverter (pengubah arus listrik DC dari battere ke AC).
Jadi ada jeda waktu (transfer time) pada saat terjadi mati listrik atau ada jeda waktu pada saat perpindahan dari bypass ke inverter. Begitu juga sebaliknya.
Sebutan untuk UPS jenis ini selain UPS Offline ada juga yang menyebutnya Power Backup UPS atau UPS non continuous.
Jika komputer kita cuma komputer untuk pemakaian biasa (pengerjaan office) dan tegangan listrik di daerah kita bagus, saya rasa ups jenis sudah cukup.
Kelemahan UPS ini antara lain :
- UPS ini masih ada transfer time (jeda waktu) pada saat terjadi mati listrik, jadi masih ada resiko gagal memberikan listrik cadangan (gagal backup listrik), meskipun hal ini jrang terjadi tetapi ada resiko tersebut.Umumnya UPS tidak mati tetapi komputer jadi restart atau UPS tidak mati komputer mati.
- UPS jenis ini tidak ada penyetabil tegangan listrik / stabiliser / AVR.
0 comments:
Posting Komentar